Pameran Kamera Lubang Jarum g(OLD)ie

Release Photography Club Universitas Muhammadiyah Yogyakarta baru saja selesai menggelar pameran kamera lubang jarum untuk angkatan XV, dengan menggunakan tema g(OLD)ie. Pameran kali ini melakukan kolaborasi dengan KLJ (Kamera Lubang Jarum) Jogja. Melalui g(OLD)ie, Release Photography Club (RPC) bersama komunitas Kamera Lubang Jarum (KLJ) Jogja menyuguhkan potret dari hal-hal yang pernah jaya pada masanya dari sudut pandang kamera lubang jarum. Yang mengajak kita untuk melihat kebelakang sejenak, melihat hal-hal yang disadari atau tidak telah ada sejak dulu kala namun tidak pernah habis dimakan usia. Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 2-3 November 2019 yang bertempat di Basement Gedung Admisi UMY (Utara Gerbang UMY).

Persiapan yang dibutuhkan untuk pameran ini membutuhkan waktu cukup lama, para anggota RPC angkatan XV memulai kegiatan hunting foto sejak bulan September, karena mengambil gambar dengan kaleng rokok yang dilubangi dengan jarum bukanlah hal yang mudah. Pengambilan gambarnya-pun membutuhkan usaha yang tidak sedikit, kesabaran dalam memotret sangat dibutuhkan ketika melakukan hunting. Para anggota RPC XV diberikan kesempatan untuk melakukan hunting secara mandiri apabila tidak bisa mengikuti hunting bersama dan hal ini juga agar dapat mempersingkat waktu, karena memotret dengan kamer lubang jarum tidak bisa satu-dua kali berhasil. Pada akhirnya ada sebanyak 20 karya dari pameris berhasil lolos kurasi serta mendapatkan tambahan 10 karya dari KLJ Jogja, sehingga total yang dipamerkan ada 30 karya.

Pameran hari pertama dibuka dengan pemotongan pita sebagai tanda dibukanya galeri, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia serta ketua RPC, tidak lupa juga sambutan oleh perwakilan dari KLJ Jogja. Antusias para pengunjung terlihat jelas dengan penuhnya galeri oleh para pengunjung, yang penasaran dengan karya-karya hasil dari kamera lubang jarum baik oleh pameris maupun KLJ Jogja. Selagi para tamu melihat karya, untuk lebih menghangatkan suasana, diadakan hiburan menyanyi oleh perwakilan dari anggota RPC itu sendiri.

Pada hari kedua pameran di isi dengan sarasehan, yaitu forum dimana para pameris mempresentasikan kepada khalayak ramai tentang karya miliknya. Bagaimana cara mendapatkannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam sekali memotret, hingga teknik apa yang digunakan. Setelah itu, hari kedua sekaligus hari terakhir ini ditutup dengan talkshow yang dibawakan oleh Irman Ariyadi. Seorang pembicara yang merupakan anggota dari KLJ Jogja yang sudah berpengalaman dalam mengambil gambar dengan kamera lubang jarum. Talkshow tersebut menjelaskan gimana cara mendapat karya yang baik, teknik apa yang digunakan, kamera seperti apa yang digunakan dan kertas apa yang dipakai untuk mendapatkan hasil yang baik. Lalu acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada KLJ Jogja secara simbolis, dan dari KLJ Jogja juga memberikan kamera lubang jarum yang terbuat dari batu sebagai kenang-kenangan.


Pameran ini menjadi pengalaman berharga bagi para anggota RPC XV dalam memahami bahwa memotret tidak selalu membutuhkan kamera yang mahal, tetapi tetap membutuhkan usaha yang kuat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

 

Penulis: Titamy Irbah